Asesmen Madrasah (AM) yang dilaksanakan sebagai bagian dari AKMI merupakan asesmen sumatif yang ditujukan kepada peserta didik kelas akhir jenjang pendidikan madrasah, dengan tujuan untuk mengukur pencapaian hasil akhir mereka. AM ini menjadi pengganti Ujian Akhir Madrasah (UAMBN) dan Ujian Nasional (UN), dan diatur oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Menurut Bapak Moch. Ali Mutakin, selaku Kamad (Kepala madrasah) MI NU ASH SHIDIQ Jumok, sebelum pelaksanaan asesmen dilaksanakan, pihak sekolah telah melakukan persiapan yang matang baik dari segi materi maupun mental peserta didik. Para guru pengampu juga telah mempersiapkan strategi dan trik yang jitu dalam menghadapi asesmen ini, dengan harapan dapat mencapai hasil yang sesuai dengan harapan.
Selama kunjungannya, Ibu Dra Djaizatin juga melakukan pengecekan terhadap berbagai instrumen yang telah disiapkan oleh madrasah. Beberapa instrumen yang diperiksa antara lain berita acara, absensi siswa dan pengawas, denah lokasi asesmen, dokumen naskah tes (DNT), jadwal pelajaran, kartu asesmen, pakta integritas, surat keputusan panitia, surat keputusan peserta asesmen peserta didik Madrasah, tatatertib peserta AM 2024, serta tata tertib pengawas, proktor, dan teknisi AM Tahun 2024.
Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di MI NU ASH SHIDIQ JUMOK Ngraho Bojonegoro merupakan langkah yang penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. Dengan menggantikan Ujian Akhir Madrasah (UAMBN) dan Ujian Nasional (UN), AKMI memberikan pendekatan yang lebih holistik dalam menilai kompetensi peserta didik.
Salah satu kelebihan AKMI adalah fokus pada pengembangan kapasitas diri peserta didik. Selain mengukur pencapaian akademik, asesmen ini juga menilai kompetensi sosial, keterampilan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, dan nilai-nilai keagamaan. Hal ini membantu dalam membentuk peserta didik yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, pelaksanaan AKMI juga melibatkan persiapan yang matang dari pihak sekolah dan guru pengampu. Dalam hal ini, MI NU ASH SHIDIQ JUMOK telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan materi yang relevan, strategi pengajaran yang efektif, dan memberikan dukungan mental kepada peserta didik. Persiapan yang baik ini menjadi kunci kesuksesan pelaksanaan AKMI.
Kunjungan visitasi dari pengawas madrasah wilayah Ngraho Tambakrejo juga menjadi momen penting dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan asesmen. Melalui kunjungan tersebut, pengawas dapat memberikan wejangan kepada peserta didik dan memastikan semua persiapan dan instrumen penilaian telah terpenuhi. Dengan adanya pengawas yang terlibat secara aktif, pelaksanaan asesmen dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang akurat.
Keberhasilan pelaksanaan AKMI di MI NU ASH SHIDIQ JUMOK juga mencerminkan komitmen sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. Dengan memberikan pendidikan yang berkualitas dan fokus pada pengembangan kompetensi, sekolah ini mempersiapkan generasi masa depan yang kompeten dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.
Diharapkan bahwa pelaksanaan AKMI dan AM di MI NU ASH SHIDIQ JUMOK menjadi contoh yang menginspirasi bagi madrasah-madrasah lain di Indonesia. Asesmen kompetensi yang holistik dan komprehensif seperti AKMI memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan peserta didik dan membantu dalam merancang program pembelajaran yang lebih efektif.
Terakhir, semoga para peserta didik di MI NU ASH SHIDIQ JUMOK dapat meraih hasil yang memuaskan dalam asesmen ini. Keberhasilan mereka dalam AKMI akan menjadi modal berharga dalam perjalanan pendidikan mereka ke jenjang berikutnya dan dalam mengejar cita-cita mereka di masa depan.